Ilmu Hadis" Tekstual dan kontekstual hadis menurut Prof. Dr. H.M. Syuhudi Ismail"
Tekstual dan
kontekstual hadis menurut Prof. Dr. H.M. Syuhudi Ismail
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin
berkembang. Begitupula dengan kebiasaan masyarakat yang turut berkembang pula,
khususnya di Indonesia. Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk
mayoritas muslim, sehingga perkembangan ilmu agama yang lebih spesifiknya ilmu
hadis memberikan banyak berpengaruh .
Hadis yang merupakn sumber ajaran Islam yang kedua
setelah Al-qur'an. Yang berfungsi sebagai penjelas dan jika tidak ditemukan
ketentuan dalam al-Qur'an maka hadis bisa menjadi dasar untuk beberapa
ketentuan. Sehingga hadis mempunyai fungsi yang sangat penting.
Dalam era sekarang ini apabila hadis diartikan dengan
tekstual tanpa melihat segi kontekstualnya maka harapan untuk membumikan hadis
tidak akan tercapai. Seperti itu juga pemikiran Prof. Dr. H.M. Syuhudi Ismal.
Seorang tokoh hadis kelahiran Lumajang. Jawa Timur. Pada tanggal 23 April 1943
yang telah menempu pendidikan di Sekolah Rakyat Negeri di Lumajang. kemudian
melanjutkan ke PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) di Malang, PHIN (Pendidikan
Hukum Islam Negeri) di Yogyakarta. Setelah itu melanjutkan di perguruan tinggi
IAIN Sunan Kalijaga, UIN Alauddin Mkassar, serta UIN Syarif Hidayatullah.
Prof. Dr. H.M. Syuhudi Ismail adalah seorang ahli hadis
yang telah banyak menyumbangkan pikiran serta karyanya mengenai hadis untuk
keilmuan di Indonesia. Ia beranggapan bahwa hadis harus dibumikan dan harus
dipahami dengan pemahaman yang matang, agar tidak terjadi kesalahan. Hal
tersebut sangat penting mengingat kedudukan hadis sebagai sumber ajaran Islam.
Dalam memahaminya perlulah pemahaman yang jelas tanpa
melanggar syariat yang ada. Oleh karena itu beliau beranggapan bahwa dalam
memahami hadis tidak hanya dengan tekstual, tetapi juga dengan konseptual
ataupun dengan keduanya. Dari tawaran konsep tersebut memungkinkan ada hadis
yang sanadnya sahih atau hasan tetapi ada perbedaan sehingga tidak serta merta
mendhaifkan matannya. Metode yang disampaikannya sebagai pengantisipasi dalam
menghadapi perkembangan zaman dengan memanfaatkan berbagai metode disiplin ilmu
seperti sosiologi, bahasa, dan sosiologi.
Langkah Prof. Dr. H.M. Syuhudi Ismail merupakan langkah
yang berani yang mencoba menganalisa sehingga menemukan cara yang lain sebagai
usaha memahami hadis. Ia berusaha melakukan pendekatan sejarah dalam memahami
hadis untuk membuktikan keshahihan sanad hadis yang dahulunya telah digunakan
oleh muhaddis terdahulu. Dan juga untuk
membuktikan diterimanya hadis apabila ditinjau dari sanadnya.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Prof. Dr.
H.M. Syuhudi Ismail tidaklah menciptakan metode baru. Tetapi ia menggambungkan
dua metode sehingga menghasilkan suatu metode pembaharuan. Dalam hal ini metode
keshahihan sanad hadis dengan metode pendekatan sejarah. Dengan demikian dalam
memahami hadis maka perlu cara kontekstual dan konseptual demi membumikan hadis
untuk masa sekarang dan yang akan datang. Sehingga menciptakan masyarakat yang
hidup bersama dengan hadis.
Komentar
Posting Komentar